Sosiologi Konunikasi dan Penyuluhan di bidang Pertanian
- Ragam sasaran penyuluhan pertanian
- Pada umumnya diselenggarakan di dalam ruangan tertutup
- Jumlah sasaran relative terbatas (maksimum 50 orang)
- Sasaran penyuluh kehutanan relative memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menyampaikan tanggapan dan meminta penjelasan kepada penyuluhnya.
- Pada umumnya diselenggarakan pada tempat terbuka, sehingga dapat menampung jumlah peserta yang jauh lebih besar dibanding pertemuan kelompok.
- Karena jumlah peserta sangat banyak, kepada sasaran sama sekali tidak ada kesempatan untuk menyampaikan pendapat pribadinya sendiri.
- Karena itu metode pertemuan umum hanya efektif untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan sasaran guna membangkitkan kesadaran dan minat sasaran penyuluhan kehutanan.
- Harus menarik perhatian masyarakat luas
- Pembicara harus memiliki kualifikasi yang baik
- Dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sesuai
- Memperlihatkan fakta dengan dasar memberi informasi kepada pengunjung
- Memperlihatkan suatu acara artinya mengajar bagaimana cara mengerjakannya
- Memajukan suatu usaha
- Memperkenalkan hasil-hasil usaha, memperlihatkan hasil yang dicapai, yang kuantitas dan kualitasnya baik, dan lain-lain.
- Pertunjukan itu sendiri tidak menarik untuk ditonton baik dari cerita maupun pemerannya.
- Cerita yang begitu memikat perasaan penonton untuk larut di dalam setiap adegan atau alur ceritanya.
- Penyampaian pesan oleh pemesan yang kurang baik.
- Masyarakat sasaran relative sulit menangkap dan memahami pesan-pesan yang hanya diterima melalui pendengaran saja.
- Sering sulit didengar bila terjadi gangguan dalam penyiaran.
- Kesulitan dalam merancang program siaran yang sesuai dengan kebutuhan seluruh masyarakat sasarannya.
Peran dan Kualifikasi Penyuluh
Penyuluhan merupakan proses yang berkelanjutan untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk masyarakat dan membantu mereka mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menggunakan informasi dan teknologi secara efektif (Swanson, 1984).
Menurut Sayoga (1998), penyuluhan adalah proses memberikan penerangan kepada masyarakat tentang sesuatu yang belum diketahui dengan jelas dalam rangka meningkatkan hasil yang dicapai melalui suatu kegiatan.
Untuk menjadi penyuluh yang baik, harus memenuhi kualifikasi yang baik, yaitu:
- Kemampuan berkomunikasi: verbal & media
- Sikap positif: mnghayati, meyakini, menyukai bidangnya
- Kemampuan pengetahuan: isi, nilai-nilai, & situasi dan kondisi masyarakat
- Karakteristik sosial-budaya
Penyuluh memiliki peran penting dalam masyarakat, maupun dalam bidang-bidang lainnya juga. Peran penyuluh yaitu:
- Edukasi
- Diseminasi inovasi
- Fasilitasi
- Konsultasi
- Advokasi
- Supervisi
- Monitoring
- Evaluasi
- Persiapan bagi penyuluhanPenyuluhan pertanian mempunyai kedudukan dan peranan strategis untuk mensukseskan pembangunan pertanian, serta memiliki dua misi pokok yaitu pengembangan sumberdaya manusia dan alih teknologi. Dalam melaksanakan penyuluhan di lapangan, seorang penyuluh harus bisa melakukan tahap-tahap sebagai berikut :A. Persiapan Bahan AjarSeorang penyuluh dalam melakukan penyuluhan harus melakukan persiapan awal baik mental maupun bahan yang akan disampaikan baik itu materi tentang teknologi budidaya, kelembagaan petani atau materi lainnya.Dalam melakukan tugasnya, seorang penyuluh harus banyak melakukan kajian-kajian atau uji layak materi terlebih dahulu, sehingga paham dan mengerti kekurangan atau kelebihan dari materi yang disampaikan yang nantinya dapat dijadikan bahan untuk didiskusikan. Jadi bukan saja kemampuan secara teoritis yang dimilikinya tetapi secara praktek juga mampu.B. Pelaksanaan Penyuluhan1. Identifikasi LapanganIdentifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di lapangan sehingga tujuan penyuluhan lebih terarah. Dan lebih memudahkan dalam menyusun strategi dan rencana kerja dalam misi merubah dan membentuk perilaku petani yang diharapkan.Identifikasi dilakukan secara detail dan menyeluruh terhadap semua aspek kehidupan masyarakat meliputi aspek sosial budaya, potensi wilayah dan kelembagaan masyarakat karena dalam membentuk pola dan perilaku petani data-data ini akan banyak membantu. Memang ini bukanlah perkara yang mudah tetapiharus dilakukan oleh seorang penyuluh walaupun dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk melakukan itu kita bisa bekerja sama dengan pihak pemerintahan setempat, tokoh-tokoh masyarakat dan langsung dengan masyarakat melalui diskusi nonformal.2. Penyusunan dan Penyesuaian Materi PenyuluhanDalam menyampaikan materi harus di sesuaikan dengan kebutuhan petani (misalnya masalah yang sedang terjadi di lapangan) sehingga dapat langsung diterapkan akan tetapi bukan berarti melupakan misi utama yang sudah direncanakan.Teknologi yang diluncurkan melalui program pemerintah, seperti komponen teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) tidak harus di terapkan semua. Pilih teknologi yang cocok dan dapat diterapkan di wilayah tersebut dan kombinasikan dengan teknologi lokal yang sudah biasa dilakukan petani sehingga menjadi teknologi spesifik lokasi yang dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.3. Merancang target dan Tujuan PenyuluhanIni merupakan hal terpenting karena tanpa ini semua hanyalah sia-sia. Target dan tujuan dibuat bersama agar dapat menyamakan persepsi dan memudahkan dalam pelaksanaan. Target dan tujuan dapat dibuat melalui tahapan sebagai berikut:a. Identifikasi Lapangan.b. Sosialisasi Masalah yang kita dapat di lapangan.c. Harapan Masyarakat.d. Pembahasan bagaimana target itu dicapai.e. Membuat kesepakatan bersama4. Praktek LapanganDalam pelaksanaan penyuluhan di lapangan, seorang penyuluh harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh sasaran. Hal ini sesuai dengan tujuan komunikasi dalam penyuluhan pertanian yaitu mengajak, memfasilitasi proses pembelajaran serta memotivasi pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu melakukan tindakan atau perubahan-perubahan dengan jalan mengorganisasikan dirinya dalam mengakes informasi untuk pengingkatan produktivitasnya, efesiensi usahanya, pendapatan dan kesejahteraan serta tumbuhnya kesadaran dalam pelestarian lingkungan.(Modul Pembekalan Bagi THL-TBPP, BPSDM Deptan, 2009)Proses komunikasi ini berlangsung melalui beberapa tahap, yaitu:a. Menarik perhatianTahap ini merupakan tingkat awal dalam melakukan komunikasi yaitu menarik perhatian atau kesadaran petani tentang adanya sesuatu yang baru. Sasaran dalam jumlah besar (massal). Media yang digunakan berupa gambar, poster, dll.b. Menumbuhkan keinginanTahap ini merupakan upaya untuk menumbuhkan keinginan sasaran melakukan perubahan. Sasaran yang dapat dijangkau dalam kelompok. Komunikasi dilakukan secara langsung misalnya pertemuan kelompok, demontrasi, sekolah lapang dsb.c. MeyakinkanTahap ini merupakan upaya meyakinkan sasaran agar tidak ragu-ragu terhadap informasi yang baru, dengan jalan membuktikan atau memperlihatkan keuntungan-keuntungan dan manfaat menerapkan teknologi baru tersebut. Sasaran kelompok atau perorangan. Dapat dilakukan dengan kunjungan lapangan, demplot, sekolah lapang. Untuk lebih meyakinkan lengkapi dengan bahan-bahan cetak yang dapat dilihat dan diyakini oleh sasaran.d. Menggerakkan usahaMerupakan tahap untuk mendorong agar sasaran mau menerapkan teknologi baru itu pada skala yang lebih luas dan terus menerus. Sasaran yang dijangkau perorangan. Dapat dilakukan dengan anjangsono, diskusi dsb.Semua proses komunikasi ini membutuhkan waktu, karena tingkat adopsi sasaran berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dasar masing-masing.5. Evaluasi KegiatanEvaluasi merupakan alat untuk mengambil keputusan dan menyusun pertimbangan-pertimbangan. Dari hasil evaluasi dapat diketahui : sejauh mana keberhasilan pencapaian target dari kegiatan yang sudah dilakukan, dapat mengetahui masalah yang dihadapi dan alternatif pemecahannya sehingga dapat digunakan untuk menyempurnakan rencana kerja berikutnya.Keberhasilan penyuluhan dapat dilihat dari perubahan perilaku, sikap dan keterampilan petani sasaran dalam melakukan usahataninya. Petani yang cepat menyerap informasi akan menjadi petani yang mandiri dan bisa membuat keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam usahataninya misalnya dalam tehnik budidaya dan pengendalian OPT.
- kunci keberhasilan penyuluhan
1. Karakteristik Sasaran Penyuluhan (Petani).
Karakteristik adalah merupakan salah satu aspek kepribadian yang menggambarkan suatu susunan batin manusia yang nampak pada kelakuan dan perbuatan ( Purwato Heri 2000 ).
Karakteristik sasaran penyuluhan sangatlah beragam. Baik beragam mengenai karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya, dan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi serta tujuan yang diinginkannya. Hal ini harus diketahui oleh penyuluh, agar inovasi yang disampaikan dapat diterima oleh sasaran, sehingga sasaran mau merubah prilaku untuk meningkatkan kesejahteraan. Berikut adalah beberapa karakteristik sasaran penyuluhan ;
a. Tingkat pendidikan
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas kepribadian seseorang, semakin tinggi pendidikan semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan (Siagian, 2000). Pengetahuan merupakan tahap awal terjadinya persepsi yang kemudian melahirkan sikap dan pada gilirannya melahirkan perbuatan atau tindakan. Dengan adanya wawasan petani yang baik tentang suatu hal, akan mendorong terjadinya sikap yang pada gilirannnya mendorong terjadinya perubahan perilaku. Menurut data statistik tahun 2011, 75 persen tingkat pendidikan petani Indonesia tidak tamat dan tamat SD, 24 persen lulus SMP dan SMA, serta hanya 1 persen lulus perguruan tinggi, hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan petani di Indonesia masih rendah.
b. Umur
Umur berkaitan erat dengan tingkat kedewasan. Umur seseorang pada umumnya dapat mempengaruhi aktivitas petani dalam mengelolah usahataninya, dalam hal ini mempengaruhi kondisi fisik dan kemampuan berpikir. Makin muda umur petani, cenderung memiliki fisik yang kuat dan dinamis dalam mengelola usahataninya, sehingga mampu bekerja lebih kuat dari petani yang umurnya tua. Selain itu petani yang lebih muda mempunyai keberanian untuk menanggung resiko dalam mencoba inovasi baru demi kemajuan usahataninya.
Secara umum petani tergolong pada umur dewasa, sehingga penyuluhan itu sendiri adalah pendidikan orang dewasa. Ada beberapa prinsip pendidikan orang dewasa yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Orang dewasa mempunyai konsep diri
Orang dewasa menuntut untuk dihargai terutama dalam hal pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan kehidupannya. Orang dewasa menganggap dirinya mampu hidup mandiri. Oleh karena itu cenderung untuk menghindar, menolak dan merasa tersinggung bila diperlakukan seperti anak-anak. Mereka akan menolak situasi belajar yang menggurui.
b. Orang dewasa kaya akan pengalaman
Makin lanjut usia seseorang, makin banyak pengalaman yang ia miliki, dan semakin berbeda pula pengalamannya dari orang lain.
c. Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk belajar
Ada masa-masa tertentu bagi orang dewasa untuk siap mempelajari sesuatu yang baru. Contohnya, bila seorang dewasa telah belajar menjadi pengrajin, maka kesiapan pertamanya adalah memperoleh pekerjaan menjadi pengrajin. Pada saat itu ia siap untuk belajar sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaannya. Tetapi bila ia juga mendapat peran yang lain dalam waktu yang bersamaan, mungkin ia belum siap untuk itu. Oleh karena itu maka materi pembelajaran perlu disusun berdasarkan masa kesiapannya.
c. Pendapatan
Pendapatan merupakan nilai balas jasa yang diterima atas kegiatan faktor-faktor produksi yang dimiliki atau dihasilkan (Partadireja, 1973). Masalah yang umum dihadapi petani terutama adalah kurangnya permodalan dan ketidakpastian harga komoditi yang dijualnya yang menyebabkan pendapatan petani tidak signifikan dengan upaya yang dilakukannya. Sulitnya lembaga keuangan untuk memberikan dukungan permodalan bagi petani seringkali menjadikan petani pada posisi sulit dalam mengembangkan usaha taninya. Harga komoditas pertanian yang dibudidayakan petani seringkali jatuh dan berfluktuasi karena diduga adanya permainan harga dari bandar yang memiliki modal kuat (Kostaman, 2005)
d. Budaya
Budaya adalah sebuah warisan sosial mengandung arti bahwa budaya adalah pemberian suatu hasil akumulasi berbagai macam interaksi tatanan sosial dimasa lalu kepada generasi setelahnya untuk kemudian berulang seperti sebuah siklus . Budaya merupakan segala sesuatu yang tercipta atau dilakukan oleh sekumpulan individu disuatu tempat tertentu di masa lalu dan kemudian melalui waktu hingga sampai di masa selanjutnya. Pemberian itu kemudian diulang sebagai sebuah tradisi yang sebagian berasal dari warisan masa lalu oleh generasi sekarang. (Kroeber, 1952).
Petani sebagian besar masih dipengaruhi oleh yang masih dianut atau dipertahankan, yang berupa tata cara, kebiasaan,tata kelakuan, adat dan hukum.
Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain adalah:
1.Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidup itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan sembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa.
2.Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
3.Mereka berorientasi pada masa sekarang, kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lampau (menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).
4.Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima. Mereka cukup dengan menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
5.Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.
2. Permasalahan Sasaran Penyuluhan dan solusinya
a.Tingkat pendidikan
Sebagian petani tidak mempunyai pengetahuan serta wawasan yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan pemecahannya, atau memilih pemecahan masalah yang paling tepat untuk mencapai tujuan mereka. Tugas agen penyuluh adalah meniadakan hambatan tersebut dengan cara menyediakan informasi dan memberikan pandangan mengenai masalah yang dihadapi. Di sisi lain, petani sebenarnya memiliki pengetahuan berupa kearifan lokal yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya. Agen penyuluh dapat memberikan bantuan berupa pemberian informasi yang memadai yang bersifat teknis mengenai masalah yang dibutuhkan petani dan menunjukkan cara penanggulanganya. Selama penyuluh belum mampu memberikan informasi yang dibutuhkan petani tersebut, maka kegiatan penyuluhan tidak akan berjalan dengan baik (Sabetghadam 2003:1)
Solusi yang dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan petani adalah sebagai berikut :
- Mengelola pertemuan-pertemuan dan kursus-kursus tempat agen penyuluhan, pengajar dan peneliti mendiskusikan penemuan penelitian dan pengalaman-pengalaman bersama petani.
- Mengelola kelompok-kelompok belajar tempat petani bertukar pengalaman dan mengadakan eksperimen, seringkali dengan bantuan agen penyuluhan dan peneliti.
- Memperkerjakan agen penyuluhan
Dengan adanya pengetahuan yang baik tentang suatu hal, akan mendorong terjadinya perubahan perilaku sebagaimana yang dikatakan oleh Ancok (1997), bahwa adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal akan mnyebabkan seseorang bersikap positif terhadap hal tersebut. Niat untuk ikut serta dalam suatu kegiatan, sangat tergantung pada apakah seseorang mempunyai sikap positif terhadap kegiatan itu.
b. Motivasi
Motivasi berasal dari kata motive dan action, artinya bagaimana membuat orang untuk berusaha. Sebagian besar petani kurang memiliki motivasi untuk mengubah perilaku karena perubahan yang diharapkan berbenturan dengan motivasi yang lain. Kadang-kadang penyuluhan dapat mengatasi hal demikian dengan membantu petani mempertimbangkan kembali motivasi mereka. Petani kurang dimotivasi berusaha untuk merubah cara-cara tradisional kearah modernisasi. Atau sifat pertanian yang subsistem kurang diarahkan untuk berorientasi pada pasar. Selama petani belum dimotivasi, maka akan menjadi masalah (Heryanti Suryantini 2003:36).
c. Budaya
Masalah budaya yang ada dimasyarakat petani adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan. Penyuluhan sebagai salah satu proses pendidikan kurang mendapatkan respon, sehingga petani dalam kurang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan . Beberapa ahli berpendapat bahwa pada kalangan petani disinyalir ada suatu cara berpikir dan mentalitas yang hidup dan bersifat religio-magis, hal ini yang menyebabkan petani menjadi tertutup terhadap inovasi yang diberikan dalam proses penyuluhan.
- Kesimpulan
- Daftar Pustaka
Mantap🔥🔥
BalasHapusterimakasih atas ilmunya💫
BalasHapusSangat bermanfaat. Sukses selalu ditunggu post lainnya :))
BalasHapusilmu yang beranfaat untuk pemula kaya saya
BalasHapusIlmu yang bermanfaat, semoga bisa terus maju pertanian di Indonesia. Terimakasih ilmunya
BalasHapusTerbaik...perlu dicontoh oleh yang lain welldone
BalasHapus